Rabu, 28 Juli 2010

WALLNESS INDRUSTRY ( BISNIS KESEHATAN)

Wellness Industry (Bisnis Kesehatan) : Peluang Bisnis Abad 21

Prediksi ini tidaklah terlalu berlebihan, jika mencermati perkembangan Ekonomi Dunia saat ini. Seperti yang diceritakan Mr. Isa (Melalui Riset Panjang Beliau) dalam Bukunya, “Gaya Hidup Sehat Alami – Tradisi Bertemu Dengan Teknologi” Edisi VI April 2007. Dalam sub judul, “Industri Kesehatan Sebagai Sebuah Bisnis-Sebuah Prediksi”. Semakin sadarnya Manusia untuk memperbaiki pola kehidupannya, dimulai dengan memperbaiki pola makan sehat alami.

Didukung dengan propaganda Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang semakin menitikberatkan pentingnya menjaga kesehatan, kebutuhan akan makanan kesehatan atau sering disebut Makanan Tambahan (Supplement Food) meningkat pesat. Hal ini mempengaruhi berkembangnya Industri di bidang Kesehatan, yang mengacu pada bahan-bahan alami.

Menurut Analisa Pengamat Ekonomi Dunia, Paul Zane Pillzer, dalam bukunya yang laris “The Next Trillion Dollar Industry”, data satu dekade mendatang perkembangan Industri Kesehatan mencapai titik yang sangat fantastis. Prediksi ini berdasarkan adanya generasi yang mampu menggerakan Ekonomi Dunia, yaitu generasi Baby Boomer (Generasi yang lahir pada masa ledakan bayi setelah PD II).

Baby Boomer adalah generasi yang belakangan menjadi penggerak, trend setter gaya hidup yang mampu menjadi mesin penggerak Ekonomi Global. Mereka membuat Industri Properti meledak, Industri Otomotif berkembang pesat. Mereka pula yang menggerakan Industri Asuransi, Komputer dan Internet. (Di Indonesia diwakili oleh kelas menengah).

Generasi ini tidak lagi memikirkan bagaimana mencari uang. Mereka adalah generasi yang berada pada puncak penghasilan, mampu mendapatkan lebih banyak uang, memiliki daya beli yang tinggi. Generasi Baby Boomer ini berada pada tingkat produktivitas yang tinggi. Sangat masuk akal jika dalam satu dekade mendatang, mereka diperkirakan akan menggerakan Industri Kesehatan. Karena pada usia yang sangat produktif (37 – 55 tahun ) mereka ingin lebih sehat, memperbaiki penampilan, memperlambat penuaan, dan ingin mencegah berbagai macam penyakit. Intinya mereka ingin merawat kesehatannya dan tidak rela penyakit mencuri usia produktifnya. Pemerintah pun tidak ingin generasi ini runtuh, karena di Amerika jumlah mereka memang hanya 30 persen, namun mampu memberikan sumbangan GNP (Gross National Product) sampai 50 persen.

Saat ini, di Amerika saja, menurut Paul, generasi tersebut menghabiskan sekitar 200 milyar dolar AS per tahun untuk produk perawatan Kesehatan. Jumlah ini diperkirakan setengah dari angka belanja kendaraan. Dan diperkirakan akan mencapai puncak permintaan tertinggi pada akhir tahun 2010, yaitu mencapai 1000 milyar dolar AS atau 1 Trilyun dolar AS per tahun. Atau sekitar 19 juta dolar (19 milyar rupiah) per menit. Meningkat sekitar 500 persen.

Jika pada tahun 70-an dunia dikejutkan dengan microwave, tahun 80-an Industri Video meledak, tahun 90-an Industri Komputer dan Internet merambah Dunia, maka memasuki abad 21 ini Industri Kesehatan (Wellnes Industry) akan mengambil alih, apalagi tekanan persaingan, tekanan pola makan dan tekanan polusi yang semakin tinggi.

Menurut Paul Zane Pillzer,ada
4 pilihan jika mau berpesta pada peluang ini.

1. Menjadi tenaga ahli atau praktisi. Tentu saja untuk menjadi tenaga ahli diperlukan bekal pendidikan yang tidak murah dan membutuhkan waktu beberapa tahun untuk sekolah. Lalu, mau menukarkan waktu sebagai peneliti dengan uang.

2. Sebagai produsen, yaitu mengambil bagian dengan membangun Industri Kesehatan. Ini harus didukung dengan investasi milyaran, bahkan trilyunan rupiah untuk membangun pabrik, infrastruktur, biaya riset, hak paten, pengangkutan barang, peng-iklanan, dan sebagainya.

3. Penjual eceran juga memiliki peluang yang menggiurkan. Tetapi tetap saja harus mempersiapkan beberapa hal, seperti membayar lisensi, strategi periklanan, dan membayar sejumlah karyawan. Sebuah investasi yang jumlahnya tidak sedikit.

4. Sebagai Distributor. Dalam 30 tahun perkembangan bisnis Dunia, Distributor adalah bagian dari rantai bisnis yang paling besar mendapatkan keuntungan. Jadi, keuntungan terbesar bukan pada pembuatnya. Contohnya, seperti Sam Walton dengan “Wall Mart“nya, Fred Smith dengan “Fed-Ex“, Josh Bishop dengan “Amazon.com“. Dan Mereka adalah Distributor.

Namun apabila Sam Walton dan Fred Smith menemukan cara mendistribusikan barang yang sudah dikenal konsumen, maka Milyarder baru abad 21 mendapatkan keuntungan dari bisnis distribusi dengan cara yang lebih cerdas. Yaitu memberikan pendidikan kepada konsumen tentang produk baru, dan menginformasikan tentang tata cara penyalurannya, yakni dengan cara Network Marketing. Bisnis ini disebut bisnis yang mengandalkan kecepatan pikiran, produk yang lebih baik, distribusi yang lebih baik, dan peluang yang lebih baik. Karena pasar potensial adalah para Baby Boomer. Di Amerika saja jumlah mereka sekitar 78 juta dengan uang tunai 1 trilyun dolar Amerika. Gaya hidup mereka tidak bisa dihentikan. Mereka ingin bersenang-senang, ingin mobil mewah, namun mereka tidak ingin cepat tua. Mereka siap membayar berapa saja agar tetap awet mudah, sehat dan penuh vitalitas.

Sebuah pepatah dari Cheryl Russel: “Bisnis yang cukup cerdik adalah mengenali apa yang diinginkan Baby Boomer”.

Produk yang tepat, Peluang yang tepat.

Mr Lie Jin Yuan, Pendiri Supermarket BannerStore, mengembangkan Industri di bidang Kesehatan yang sedang dan akan dibutuhkan oleh pasar. Produk Kesehatan adalah Produk inti BannerStore. Yang disandingkan dengan produk-produk titipan, seperti sembako, dan sebagainya. Mr Lie Jin Yuan memberikan peluang yang sangat besar dengan sistem distribusi yang memungkinkan setiap orang untuk berperan di dalamnya dan masuk sebagai keluarga besar BannerStore yang sehat dan sejahtera.

Nah, Anda berada di peluang bisnis mana nih ?


WELLNESS INDUSTRY : Tren Bisnis Masa Depan

Bagi Anda yang ingin memilih jenis usaha atau hendak memutuskan untuk berbisnis membangun aset, setelah Anda membaca lengkap buku “The Cashflow Quadrant” karya emas Robert T. Kiyosaki (penulis best seller Rich Dad Poor Dad dan Business School, sangat perlu mempertimbangkan penuturan Profesor Paul Zane Piltzer, seorang Ekonom dari USA, secara live saat pertemuan akbar UNICORE di gelora Bung Karno Senayan Jakarta bulan Agustus lalu. Ini penting karena menyangkut keuntungan besar yang bakal dicapai dalam berbisnis menuju kehidupan sejahtera.

Berbisnis sangat perlu mengikuti tren yang populer di masyarakat, tentu agar dapat diterima total oleh masyarakat (ini jelas kaidah ekonomi-red). Sementara Prof. Paul memilih bisnis spektakuler Wellness Industry, dengan empat alasan mengapa wellness industry (industri bisnis di bidang kesehatan) bisa tumbuh dari US$ 200 miliar hingga triliunan dolar. Empat alasan ini sangat relevan diaplikasikan di seluruh dunia termasuk Indonesia.

1. Baby Boomer

Baby boomer adalah orang-orang yang sekarang usia 40-50 tahunan. Jumlah kelompok ini rata-rata berkisar 24% dari jumlah penduduk di setiap negara. Tetapi mereka memiliki daya beli 50% dari seluruh penduduk.

Karir mereka sudah bagus, cicilan sudah lunas, dan sudah memiliki banyak uang. Satu hal yang penting adalah baby boomer adalah orang yang enggan merasa tua. Mereka tidak mau mengenakan pakaian yang dipakai orang tua mereka saat berusia 40 tahun.

Mereka masih mau dansa dengan lagu-lagu saat mereka masih remaja. Dan mereka akan membeli produk-produk yang membuat mereka teringat masa muda. Kalau Anda orang marketing dan anda akan jual produk Anda, maka tema yang harus Anda buat adalah keremajaan.

Sesungguhnya, mereka tak hanya membutuhkan produk yang membuat mereka tetap muda tetapi lebih muda. Jika produk tersebut ada, mereka akan agresif mengonsumsi produk tersebut karena mereka tidak mau menjadi tua.

2. Wellness Industry ini akan bertumbuh meningkat lima kali lipat dalam 10 tahun mendatang.

Awalnya, saya berasumsi bahwa dokter-dokter di Amerika adalah orang yang tahu segala sesuatu yang berkaitan dengan kesehatan. Suatu ketika, lutut saya terasa pegal-pegal, lalu saya pun ke beberapa dokter dan mereka merekomendasikan agar lutut dibedah. Tetapi saya menghindar dan berusaha menunda-nunda, karena jika dibedah artinya selama empat bulan saya harus istirahat tanpa ada kegiatan.

Suatu hari saya mulai konsumsi suplemen yang katanya bisa menyembuhkan penyakit pada lutut tersebut. Beberapa tahun kemudian saya tidak lagi merasakan sakit pada lutut tersebut, dan saya pun tidak memikirkan hal itu lagi.

Beberapa waktu kemudian, saya kembali berjumpa dengan dokter yang semula akan membedah lutut saya. Dia bertanya, “Oh akhirnya Anda bedah lutut. Anda bedah lutut sama siapa ?” Saya bilang bahwa saya tidak melakukan apa-apa. Dokter itu langsung penasaran. Dia minta saya datang ke kliniknya untuk rontgen dan itu gratis. Dan dia kaget sekali ternyata lutut saya sudah sembuh total. Dengan bercanda dia bilang,”Paul, jangan bilang orang lain soal produk itu. Nanti bisnis saya bangkrut.”

Itulah momen yang menyadarkan saya tentang wellness. Momen itulah yang mengubah persepsi saya tentang wellness. Pengalaman tersebut memberi pelajaran bahwa dengan nutrisi yang tepat saya tidak perlu lagi ke dokter (yang tentu akan menghabiskan biaya lebih besar-red).

Tahukah Anda nutrisi apa yang disebut tepat pada kesaksian Prof. Paul dan penjelasannya tersebut, saat beliau menjadi pembicara di acara spektakuler Awakening Seminar yang diadakan oleh support system Unicore bulan Agustus lalu ?

Banyak orang Amerika termasuk Indonesia tidak mengerti tentang wellness. Mereka seolah-olah menganggap wellness itu sesuatu yang mistik/mitos. Namun satu persatu mereka akan mengalami wellness experience. Ketika itu terjadi, mereka akan menginginkan produk-produk yang dapat membuatnya lebih sehat.

Itulah alasan mengapa industri ini akan tumbuh berlipat. Karena mereka akan mencari produk-produk nutrisi yang akan menjaga kesehatan tubuh mereka. (Lagian, siapa sih yang tidak ingin tubuhnya sehat wal’afiat sepanjang hidupnya ?-red).

3. Wellness Industry akan bernilai triliunan dolar Amerika bahkan melebihi industri kesehatan yang lainnya (medical industry-sickness industry).

Wellness industry akan berkembang seperti halnya booming industri otomotif dan komputer pada awal kemunculannya. Kedua industri tersebut meledak ketika banyak orang mengabaikannya.

Pada akhirnya, baby boomer akan membeli produk kesehatan lebih banyak lagi dengan pengulangan yang teratur. Bahkan, semakin bertambah usia, akan semakin banyak jenis produk yang dikonsumsi. Itulah mengapa saya katakan wellness industry akan tumbuh pesat seperti industri otomotif dan komputer.

4. Pemerintah dan perusahaan swasta yang menyuplai perawatan medis di seluruh dunia sadar bahwa mereka tidak punya pilihan lagi. Biaya pengobatan di Amerika bisa mengancam negara tersebut menjadi bangkrut (sekarang saja Amerika nyaris bangkrut dengan sistem ekonomi kapitalisnya-red). Wellness menjadi salah satu isu penting saat pemilu presiden Amerika yang lalu.

Inilah empat alasan wellness industry akan menjadi industri triliunan dolar Amerika. Namun ketika Anda memutuskan untuk menjadi bagian dari wellness industry, apa yang harus dilakukan ? Apakah Anda harus menjadi dokter, buka toko produk kesehatan, atau saya mulai memproduksi produk kesehatan ?

Menurut saya (Paul Zane Piltzer-red), bidang yang paling tepat di bidang wellness industry khususnya di Indonesia, adalah di bisnis network marketing. Karena di Indonesia banyak orang yang tidak memiliki pendidikan yang memadai. Network marketing adalah peluang bisnis yang tidak membutuhkan latar belakang atau masa lampau seseorang.

Apapun latar belakang pendidikan Anda asal mau membuat satu keputusan, bisa berusaha, lalu mendapatkan pelatihan, maka mereka akan mendapat kesempatan meraih kesuksesan. Anda harus bangga dengan informasi tentang kesehatan yang Anda miliki. Sesungguhnya Anda memiliki dua informasi bagus. Pertama informasi tentang wellness dan kedua informasi tentang kesejahteraan ekonomi.

Jika Anda sudah memiliki kedua informasi tersebut, maka itu adalah awal dari keberhasilan. Anda adalah prajurit dan pejuang dalam revolusi wellness industry. Revolusi kita adalah menyampaikan informasi bahwa meski orangtua kamu miskin, asalkan kamu memutuskan untuk tidak mau miskin selamanya dan ingin mengubah nasib hidup, maka kamu akan sejahtera.

Bagaimana dengan Anda ? Informasi mana yang ingin Anda dapatkan ? Berkembang bersama dalam revolusi wellness industry menuju sejahtera, atau memilih diam di tempat dengan pekerjaan atau usaha Anda sekarang ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar